Tuesday, July 17, 2012

Mari Mengenal Kode Ban Motor

Saat sedang memandangi sepasang BT92 yang belum dipasang, entah kenapa jadi teringat kembali perihal kode-kode yang ada di ban motor. Sekilas tidak penting, tapi ternyata, jika diketahui, kita bisa terbantu baik itu perawatan, handling hingga umur ban itu sendiri. Dan itu tidak sulit. Tidak melibatkan matematika rumit, serta tidak ada guru fisika yang galak. :D Elemen  atau angka-angka pada ban tersebut ternyata mengandung informasi yang diperlukan. Mulai dari jenis ban, kapasitas angkut, kecepatan maksimal, umur hingga peruntukkan ban. Bahkan  diberitahukan pula ban yang hanya untuk roda depan, atau juga roda belakang. Izinkan penulis berbagi pengetahuan.






Contoh adalah ban berikut dengan kode 150/60 R17 M/C  66H.  Mari kita bahas satu per satu.  

Oh ya bro, ada baiknya tv yang menayangkan infotainment di depan anda dikecilkan suaranya, atau menunda menonton sinetron kesayangan. Dan jangan khawatir, terlepas sudah mandi/tidaknya anda, bacaan ini mudah-mudahan bermanfaat.

  1. 150 adalah ukuran lebar tapak ban. Satuannya adalah milimeter. Jika anda ingin mengubahnya menjadi centimeter, tidak ada masalah. Belum muncul Perda yang melarangnya.
  2. 60 adalah perbandingan antara lebar dan tinggi. Tinggi yang dimaksud adalah dari bibir hingga punggung. Jangan mikir yang tidak-tidak broer. Positif thinking! Yang dimaksud adalah seperti bagan berikut. Lebar tapak ban, dibagi dengan tingginya, lalu dikali 100, jadilah aspect ratio. Satuannya adalah persen. Jadi, untuk ban yang dijadikan contoh, aspect rationya adalah 60% dari lebar ban. Hal ini sangat berguna saat ingin menentukan apakah menginginkan tapak lebar, lalu juga penentuan tipe velg yang ingin digunakan.

    Asal Muasal Aspect Ratio
  3. R = tipe radial (bridge******). 17 berarti diameter rim atau velg. Diukur darimana? Yang pasti bukan dari mata jatuh ke hati bro. Itu gak berlaku di dunia per-banan nasional (maksa habisss). Ukuran yang dimaksud adalah velg yang digunakan. Satuannya inchi, bukan satuan pamong praja. :D
  4. M/C artinya digunakan untuk motorcycle, bukan untuk gerobak sayur.
  5. 66 ini adalah load index. Dari kode ini, kita bisa mengetahui batas beban optimal yang bisa diemban oleh ban tersebut. Kode 66 berarti ban ini mampu menampung hingga 300 kg. Angka tersebut belum termasuk beban dosa dan beban pikiran. :D
    Indeks Beban (klik untuk memperbesar)
  6. H adalah huruf setelah G :D . Bercanda bro, serius amat kayak ngulang ujian :D . H adalah Speed Index, atau indeks kecepatan. Indeks H berarti ban tersebut bisa digunakan hingga kecepatan 210 km/jam.
    Indeks Kecepatan (klik untuk memperbesar)
Nah selain kode-kode di atas, ada juga kode lainnya yang bisa dijadikan acuan untuk pemasangan.
  1. Arah Perputaran Ban. Ini kerap dianggap sepele. Tapi jika pemasangan terburu-buru, atau lupa, bisa mengganggu saat penggunaan. Perhatikan betul kemana arah angin bertiup, eh, maksudnya kemana rotasi ban. :D
  2. Kadangkala, ada yang menggunakan ban depan untuk ban belakang, atau sebaliknya. Sebenarnya ada peruntukannya sendiri. Untuk ban depan ada tulisan “Front Use Only” dan belakang, “Rear Use Only”. Jika anda salah memasang, bisa berabe. Sama seperti ketika ke kamar mandi, broer membuka pintu yang bertuliskan “Ladies”. :P
  3. Waktu Produksi. Ini cukup penting. Kita akan tahu berapa umur ban yang kita beli. Masuk kategori balita, ababil atau STW? :D Kode ban terdiri dari empat digit dengan format [minggu produksi_tahun produksi]. Nah ban yang penulis gunakan tertulis 1011, artinya diproduksi minggu ke-10 di tahun 2011.
Nah bagaimana broer n sis? Mudah-mudahan artikelnya membantu. Artikel berikutnya juga membahas salah satu bagian di ban, tapi sabar yak. Istirahat dululah. Blogger juga manusia. Ngupi n makan ruti sebentar.

Sumber

0 komentar:

Post a Comment