Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan akan mengoperasikan busway koridor XI (Kampung Melayu-Pulogebang) pada 28 Desember 2011. Sebanyak 21 bus gandeng telah disiapkan untuk koridor baru itu.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono menerangkan hingga sepekan ke depan seluruh penyelesaian sarana dan prasarana busway koridor XI harus tuntas. Proses pembangunan koridor jalur, halte, dan jembatan penyeberangan, saat ini dalam tahap penyelesaian akhir.
“Saat ini tinggal penyelesaian akhir. Bus Transjakarta yang akan dioperasikan juga sudah siap. Mudah-mudahan jadwal pengoperasiannya tidak ada halangan,” tutur Pristono kepada SP di Jakarta, Rabu (21/12).
Pristono menambahkan, pembangunan koridor busway dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum. Sementara halte dan jembatan penyeberangan dikerjakan Dinas Perhubungan.
Sementara itu, Kepala Dinas PU DKI Jakarta, Ery Basworo memastikan pembangunan koridor XI tuntas sesuai jadwal. Kalau sampai saat ini masih ada pekerjaan di lapangan, hal itu hanya merupakan penyelesaian akhir.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono menerangkan hingga sepekan ke depan seluruh penyelesaian sarana dan prasarana busway koridor XI harus tuntas. Proses pembangunan koridor jalur, halte, dan jembatan penyeberangan, saat ini dalam tahap penyelesaian akhir.
“Saat ini tinggal penyelesaian akhir. Bus Transjakarta yang akan dioperasikan juga sudah siap. Mudah-mudahan jadwal pengoperasiannya tidak ada halangan,” tutur Pristono kepada SP di Jakarta, Rabu (21/12).
Pristono menambahkan, pembangunan koridor busway dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum. Sementara halte dan jembatan penyeberangan dikerjakan Dinas Perhubungan.
Sementara itu, Kepala Dinas PU DKI Jakarta, Ery Basworo memastikan pembangunan koridor XI tuntas sesuai jadwal. Kalau sampai saat ini masih ada pekerjaan di lapangan, hal itu hanya merupakan penyelesaian akhir.
“Kontraktor telah bekerja secara profesional. Mereka juga takut kalau terlambat karena akan terkena denda. Jadi, semua rencana pembangunan sesuai jadwal,” tuturnya.
Dari pemantauan SP di sepanjang koridor XI, Selasa (20/12) sore, para pekerja masih tampak sibuk bekerja. Pekerjaan pembangunan jalur di sepanjang koridor XI masih terus berlangsung. Lampu lalu lintas yang berada di median jalan Simpang Buaran juga belum dipindahkan petugas Dinas Perhubungan. Akibatnya, pekerjaan perataan jalan menjadi terganggu.
Rambu-rambu lalu lintas, seperti putaran balik dan petunjuk jalan lainnya juga belum terpasang. Halte dan jembatan penyeberangan orang (JPO) pun masih dalam tahap penyelesaian.
Terkait hal itu, kontraktor pembangunan jalur busway koridor XI PT Mawatindo optimistis pembangunan jalur akan selesai sesuai jadwal. Pekerjaan saat ini tinggal tahap akhir. “Kami bekerja sesuai jadwal. Pekerjaan saat ini tinggal finishing. Kami memang lebih banyak melakukan kegiatan pada malam hari untuk menghindari kemacetan lalu intas,” tutur Direktur PT Mawatindo, Hobby Siregar saat ditemui di Buaran, Jakarta Timur.
Koridor XI memiliki 15 halte dan 16 JPO. Jalur itu memiliki panjang 11,35 kilometer. Halte dan JPO juga telah didesain dan dapat digunakan para penyandang tunanetra. Sejumlah kelebihan yang ada pada koridor XI, antara lain setiap halte ditinggikan dari empat meter menjadi enam meter. Atap halte dan dinding juga diberi celah agar udara dalam halte bisa bersirkulasi.
Separator jalan pun dibuat lebih tinggi, yakni 50 sentimeter.
Hal ini dilakukan untuk mencegah masuknya kendaraan lain, baik sepeda motor maupun mobil. Selain itu, titik transfer penumpang antara koridor V dan XI juga tidak bertumpu di satu halte sehingga dapat menghindari penumpukan penumpang.
Dari pemantauan SP di sepanjang koridor XI, Selasa (20/12) sore, para pekerja masih tampak sibuk bekerja. Pekerjaan pembangunan jalur di sepanjang koridor XI masih terus berlangsung. Lampu lalu lintas yang berada di median jalan Simpang Buaran juga belum dipindahkan petugas Dinas Perhubungan. Akibatnya, pekerjaan perataan jalan menjadi terganggu.
Rambu-rambu lalu lintas, seperti putaran balik dan petunjuk jalan lainnya juga belum terpasang. Halte dan jembatan penyeberangan orang (JPO) pun masih dalam tahap penyelesaian.
Terkait hal itu, kontraktor pembangunan jalur busway koridor XI PT Mawatindo optimistis pembangunan jalur akan selesai sesuai jadwal. Pekerjaan saat ini tinggal tahap akhir. “Kami bekerja sesuai jadwal. Pekerjaan saat ini tinggal finishing. Kami memang lebih banyak melakukan kegiatan pada malam hari untuk menghindari kemacetan lalu intas,” tutur Direktur PT Mawatindo, Hobby Siregar saat ditemui di Buaran, Jakarta Timur.
Koridor XI memiliki 15 halte dan 16 JPO. Jalur itu memiliki panjang 11,35 kilometer. Halte dan JPO juga telah didesain dan dapat digunakan para penyandang tunanetra. Sejumlah kelebihan yang ada pada koridor XI, antara lain setiap halte ditinggikan dari empat meter menjadi enam meter. Atap halte dan dinding juga diberi celah agar udara dalam halte bisa bersirkulasi.
Separator jalan pun dibuat lebih tinggi, yakni 50 sentimeter.
Hal ini dilakukan untuk mencegah masuknya kendaraan lain, baik sepeda motor maupun mobil. Selain itu, titik transfer penumpang antara koridor V dan XI juga tidak bertumpu di satu halte sehingga dapat menghindari penumpukan penumpang.
0 komentar:
Post a Comment