Mencintai Kaum Dhuafa
Perjalanan hidup ini berliku-liku.Pasang surut. Terkadang terasa enak namun juga kadang terasa tidak enak. Akan tetapi semua rasa itu tergantung bagaimana kita menyikapinya.Seperti tatkala menyaksikan anak-anak gelandangan yang seringkali kita lihat bertebaran di pinggir jalan, kalau pola pikir kita bermuatan ‘negatif’, maka kita akan melihat ‘sampah-sampah’ berkeliaran yang hanya membuat sesak di muka bumi ini.
Namun, jika muatan pola pikir kita positif, maka kita akan berfikir, kasihan akan nasib mereka yang tidak seberuntung kita. Kemudian kita akan mencari-cari cara bagaimana untuk memenuhi kebutuhan hidup dan sekolah mereka agar menjadi layaknya seorang manusia.
Dan diantaranya tandanya mencintai kaum dhuafa adalah kita akan menyisihkan sedikit rejeki yang kita dapatkan buat mereka. Sebab sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan ‘modal’ berupa kesehatan sehingga kita bisa bekerja, lalu Allah pula lah yang telah mengaruniakan hasil yang baik dari pekerjaan kita ini.
Namun, jika muatan pola pikir kita positif, maka kita akan berfikir, kasihan akan nasib mereka yang tidak seberuntung kita. Kemudian kita akan mencari-cari cara bagaimana untuk memenuhi kebutuhan hidup dan sekolah mereka agar menjadi layaknya seorang manusia.
Dan diantaranya tandanya mencintai kaum dhuafa adalah kita akan menyisihkan sedikit rejeki yang kita dapatkan buat mereka. Sebab sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan ‘modal’ berupa kesehatan sehingga kita bisa bekerja, lalu Allah pula lah yang telah mengaruniakan hasil yang baik dari pekerjaan kita ini.
Penduduk Indonesia ini bejumlah kurang lebih 220 juta lebih. Katakan saja umat Islam di Indonesia negeri kita tercinta ini berjumlah 150 juta jiwa.kalau seandainya semua umat Islam di Indonesia mau menyisihkan 200 rupiah saja buat fakir miskin maka Indonesia telah mampu mengimpulkan uang 1,5 milyar dalam sehari. Bagaimana jika seminggu ? Setahun ? tentunya akan banyak sekali jumlahnya. Dan Indonesia akan menjadi negeri yang makmur.
Semoga dengan semangat berbagi kita akan lebih peduli lagi kepada saudara-saudara kita yang masih kurang beruntung ini. Mari kita implementasikan semangat berbagi ini dihari-hari yang akan datang.
Lalu bagaimana dengan pendapat sobat-sobat semua...Silakan memberikan pandangan atau pun komentarnya ya sobat...Terima kasih
Terima kasih sahabat telah membaca artikel mengenai Mari Melihat Sisi Lain Kaum Dhuafa. Semoga artikel Mari Melihat Sisi Lain Kaum Dhuafa ini bisa berguna serta bermanfaat.
nice artikel ...
ReplyDeletetapi jaman sekarang memang susah mencari seseorang yang memiliki jiwa/kesadaran sosial yang tinggi.
@dunia blog
ReplyDeleteIya bener banget mas, sekarang ga ada lagi kesadaran, semua elemen masyarakat kita yg kaya buta harta, yg miskin haus harta.
semoga pemerintah kita mampu untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat kita..
ReplyDeleteminimal mengurangi angka kemiskinan untuk rakyatnya..
kaya nya lagi seneng tuh foto nya
ReplyDelete@SUKSES ADALAH PILIHAN
ReplyDeleteBenar sekali, senang dan bahagia adalah berasal dari hati, tapi fari hati pula, membuat kita tersentuh melihat mereka,,
Tidak perlu saya tulis juga bagaimana saya mensyukuri nikmat Tuhan,,,
sukses gannnn
ReplyDeletetks gan infonya ,manfaat banet nih
ReplyDelete